Tari Ndundu Ndake

Tari Ndundu Ndake (Ndundu Ndake Dance)

Description

Ndundu Ndake merupakan sebuah tarian tradisonal masyarakat Manggarai. Ndundu Ndake, sebuah tarian dengan gerakan kaki yang menghentak dan gerakan kedua tangan sambil memegang ujung selendang atau sapu tangan. Hentakan kaki dan gerakan tangan mengikuti musik Gong dan Gendang dengan  irama Ndundu Ndake. Penari mengenakan busana adat lengkap dan selendang atau sapu tangan. 

Tarian ini biasa dipentaskan untuk menyambut tamu-tamu. Selain untuk menerima tamu, tarian ini juga dapat dipentaskan untuk kemeriahan sebuah acara festival budaya ataupun acara lainnya. Jumlah penari bisa dalam jumlah sedikit dan bisa juga dalam banyak atau dapat disesuaikan.

Type of Dance

Ndundu Ndake termasuk seni tradisional yang bersifat sakral. Irama musik ndundu ndake biasa digunakan dalam permainan Caci. 

Reprecent

Tarian ndundu ndake tidak hanya milik masyarakat Manggarai Barat, tetapi juga Manggarai Timur dan Manggarai. Tarian jenis ini sering dipentaskan dalam berbagai acara penyambutan tamu.

History

Dari sejarahnya, ndundu ndake merupakan sebuah tarian tradisional masyarakat Manggarai. Tarian ini  biasanya dipentaskan untuk menyambut tamu. Setelah tamu diterima secara adat, tamu menyaksikan tarian ndundu ndake. Penari menyambut  tamu dengan penuh keramahan, kehangatan dan keceriaan, serta senyuman. Hal ini terlihat dalam kemolekan penari, dimulai dari hentakan kaki dan gerakan tangan, pinggul dan senyumannya seakan memberikan arti. Gerakan tarian ndundu ndake berputar mengikuti arah jarum jam. Gerakan cukup sederhana. Ragam gerakannya tidak bervariasi. Gerakan para penari  mengikuti  musik tradsional Manggarai, yaitu Gong dan Gendang dengan irama ndundu ndake. Dimainkan oleh Ibu-ibu yang profesional.

Values

Nilai yang terkandung dalam tarian ndundu ndake, yaitu nilai kekelurgaan

Choreography

Ndundu ndake, sebuah tarian dengan gerakan kaki yang menghentak dan gerakan kedua tangan memegang ujung selendang atau sapu tangan sambil menari mengikuti musik Gong dan Gendang dengan irama ndundu ndake. Gerakannya cukup sederhana sehingga dapat diikuti oleh setiap tamu yang datang. Jumlan penarinya tidak terbatas dan dapat disesuaikan. 

Equipment

Dalam tarian ndundu ndake, para penari mengenakan busana adat, seperti kain songket Manggarai, destar (sapu), baju putih dan celana panjang putih bagi laki-laki dan baju kebaya/mbero, retu, dan bali-belo bagi perempuan.


Description

Ndundu Ndake is a traditional dance from the Manggarai people. Ndundu Ndake, a dance with stomping feet and movements of both hands while holding the ends of a scarf or handkerchief. Foot stomping and hand movements follow Gong and Drum music to the rhythm of Ndundu Ndake. Dancers wear complete traditional clothing and shawls or handkerchiefs. This dance is usually performed to welcome guests. Apart from receiving guests, this dance can also be performed to celebrate a cultural festival or other event. The number of dancers can be small or large or can be adjusted.

Types of Dance

Ndundu Ndake is a sacred traditional art. The ndundu ndake musical rhythm is usually used in Caci games.

Representative

The ndundu ndake dance does not only belong to the people of West Manggarai, but also East Manggarai and Manggarai. This type of dance is often performed at various events welcoming guests.

History

Historically, ndundu ndake is a traditional dance of the Manggarai people. This dance is usually performed to welcome guests. After the guests are received traditionally, the guests watch the ndundu ndake dance. Dancers welcome guests with friendliness, warmth and cheerfulness, as well as smiles. This can be seen in the dancer's beauty, starting from the stomping of the feet and the movements of the hands, hips and smiles that seem to convey meaning. The ndundu ndake dance movement rotates clockwise. The movements are quite simple. The range of movements is not varied. The dancers' movements follow traditional Manggarai music, namely Gong and Drum with the rhythm of ndundu ndake. Played by professional mothers.

Values

The values contained in the ndundu ndake dance are family values

Choreography

Ndundu ndake, a dance with stomping foot movements and the movement of both hands holding the ends of a scarf or handkerchief while dancing to Gong and Drum music to the rhythm of ndundu ndake. The movements are simple enough that every guest who comes can follow them. The number of dancers is unlimited and can be adjusted.

Equipment

In the ndundu ndake dance, the dancers wear traditional clothing, such as Manggarai songket cloth, headband (broom), white shirt and white trousers for men and kebaya/mbero, retu, and bali-belo for women.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ODW Gua Batu Cermin

Gambar
 Batu Cermin Gua Batu Cermin adalah salah satu destinasi wisata populer di Kota Labuan Bajo. Lokasinya yang berada di pinggir kota, dengan akses yang lumayan dekat dari Bandara Komodo dan Pelabuhan membuat tempat ini ramai dikunjungi wisatawan.  Gua ini berada di area bebatuan karst dan hutan bambu seluas 19 hektar. Selain bambu, area gua ini juga ditumbuhi beberapa jenis pepohonan lokal seperti Pohon Daleng, Pohon Bidara, dan Kesambi. Bebatuan tempat Guanya sendiri setinggi 75 meter. Gua ini pertamakali ditemukan oleh Theodore Lambertus Verhoeven pada tahun 1951. Verhoeven adalah seorang imam katolik SVD asal Belanda yang juga menaruh minat pada arkeologi. Kala itu, Verhoeven menjadi pastor SVD dari Eropa yang ditugaskan di Flores. Tahun 1963, ia juga meneliti Liang Bua di Ruteng, tempat ditemukannya fosil manusia kerdil Flores yang disebut Homo Floreseinsis . Dari pengamatan Verhoeven, Gua Batu Cermin dulunya berada di bawah laut. Hal ini bisa dilihat dari bentuk bebatuan ka...
Baca selengkapnya

Situs Prasejarah Liang Verhoeven

Gambar
  Liang Verhoeven Liang Verhoeven adalah sebuah gua payung (rock shelter) yang berada di utara Labuan Bajo. Secara geografis, Liang Verhoeven saat ini memiliki posisi yang lebih dekat dengan pantai, dengan jarak sekitar 900 m ke bibir pantai. Secara administratif Liang Verhoeven berada di Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Liang Verhoeven berada di atas bukit kecil yang dikelilingi oleh hutan, sebagian merupakan hutan alami dan sebagian lagi hutan buatan.  Liang Verhoeven merupakan salah satu situs abri sous roche, di mana di dalamnya terdapat sisa-sisa sampah dapur berupa sisa-sisa kerang yang sangat berlimpah. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2023, setidaknya terdapat 17 spesies kerang laut dan 2 spesies kerang air payau. Selain di atas permukaan tanah, kepadatan temuan cangkang kerang juga dapat diamati pada bagian dinding parit yang digali oleh Verhoeven. Distribusi kerang yang cukup padat ini menj...
Baca selengkapnya

Tete Kilu dan Kenangan yang Terlupakan

Tete Kilu dan Kenangan yang Terlupakan Mengingat tete kilu (gaplek) seperti mengingat serpihan masa lalu yang tercecer berantakan dan masa kecil yang dengan malu-malu dikenang. Ketika Indonesia diterpa badai krisis moneter yang menggemparkan, sejarah mencatat bahwa telah terjadi kelaparan berkepanjangan dan menyedihkan. Tak ada beras yang melimpah seperti saat ini. Makan nasi tiga kali sehari hanya berlaku bagi ata bora ‘orang kaya’. Pada situasi itulah tete kilu hadir bak pahlawan yang menyelamatkan. Tahun 90-an hingga 2.000-an barang kali merupakan akhir dari masa kejayaan tete kilu . Generasi yang lahir pada periode in bisa jadi merupakan generasi terakhir yang masih lahir dan dibesarkan dengan tete kilu . Saat ini, peran tete kilu telah digantikan oleh beras. Tete kilu hampir tak pernah lagi muncul dipermukaan. Jauh sebelum beras akrab di mulut dan diperut orang Manggarai serta hamparan sawah membentang sejauh mata memandang di area persawahan kecamatan Lembor dan beberapa...
Baca selengkapnya